21 September 2011

IKHLAS MEMAAFKAN

Surah Al Imran ayat 133-134 "Dan segeralah kamu kepada mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapatkan keampunan dari Tuhan kamu dan mendapat syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Iaitu orang-orang yang mendermakan hartanya pada masa senang dan susah dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang. Dan ingatlah Allah mengasihi orang-orang yang berbuat perkara-perkara yang baik.

Ikhlas memaafkan kesalahan orang lain adalah suatu perbuatan yang tidak mudah, apalagi jika kesalahan yang dibuatnya adalah suatu kesengajaan untuk menyakiti hati kita. Tapi percayalah keikhlasan kita memaafkan orang yang berbuat salah pada kita akan membuat kita lebih tenang dalam menjalani kehidupan ini.

Untuk memunculkan keikhlasan dalam diri tidaklah mudah. Namun jika kita selalu ikhlas memaafkan kesalahan orang lain, kita akan selalu menemukan kemudahan, paling tidak untuk ketenangan batin kita, agar tidak selalu diselimuti oleh dendam.

Dan satu yang paling penting adalah kekuatan doa dan kesabaran adalah kunci dari keikhalasan

Saudaraku, ketahuilah bahwa benak kita hanya dapat diisi oleh satu pikiran setiap kalinya. Kerana itu, begitu Anda mulai memikirkan alasan untuk memaafkan orang lain, berarti Anda akan menarik semua energi dan bahan bakar yang diperlukan oleh emosi negatif, dalam bentuk rasa marah dan penyesalan, agar tetap menyala. Anda menyetel kembali kendali mental Anda, saat itu Anda sedang menjaga diri Anda agar tetap tenang dan positif. Karena itu pula, Mahatma Gandhi percaya bahwa, "orang yang lemah tidak pernah sanggup memberi maaf. Memaafkan merupakan ciri orang kuat."

Robin Sharma berkata, “Memaafkan adalah tindakan spiritual yang berani. Memaafkan juga salah satu cara terbaik untuk menaikkan kualitas hidup Anda. Saya telah menemukan bahwa setiap menit yang Anda gunakan untuk memikirkan seseorang yang berbuat salah kepada Anda adalah menit-menit yang telah Anda curi dari pencarian yang lebih berharga: mendapatkan orang yang akan membantu Anda.”

Suatu ketika seorang pria bertanya kepada Rasulullah saw tentang akhlak yang baik, maka beliau membacakan firman Allah, “Jadilah engkau pemaaf dan perintahkan orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS al-A’raaf: 199). Kemudian beliau bersabda lagi, “Itu berarti engkau harus menjalin hubungan dengan orang yang memusuhimu, memberi kepada orang yang kikir kepadamu dan memaafkan orang yang menganiayamu.” Hr. Ibnu Abud-Dunya

Orang yang sukses adalah orang yang dapat menerima kritik dari orang lain secara bijak. Walaupun betul sebuah kritik tidak akan mematikan Anda, kepedihan yang ditinggalkannya bisa terasa lama. Karena itu "orang sukses adalah orang yang dapat membangun fondasi dari batu-batu yang dilemparkan oleh orang lain kepadanya," demikian yang disampaikan oleh David Brinkley. Yang dimaksud dengan membangun fondasi adalah sikap memaafkan. Karena itu Mark Twain menulis, “Memaafkan adalah keharuman bunga violet yang memancar dari tumit yang menginjaknya.”

Kerana itu, jadilah orang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain, mampu menerima dengan lapang dada setiap kritikan, bagaimana pun pedih dan sakitnya. Karena dengan demikian Anda akan terbebas dari beban batin. Anda akan menjadi orang yang bahagia, kerana mampu menghindari keburukan, dengan tidak membalas suatu keburukan dengan keburukan.

Ketika Anda memaafkan orang lain dan kemudian mengikhlaskannya, dengan segera Anda merasa lebih ringan dan lebih bahagia. Ketika pemikiran-pemikiran yang mengandung kemarahan dan kekecewaan mulai menghilang, benak Anda sesungguhnya dengan segera akan terisi dengan pemikiran-pemikiran yang positif. Anda akan dapat memiliki lebih banyak lagi energi dan antusiasme, Anda akan merasa lebih kuat dan lebih percaya diri. Seluruh masa depan Anda akan terbuka dan bersinar, seperti pagi di musim panas!

Bayangkan jika Anda terus menumpukan dendam dan kebencian di dalam hati Anda? Maka penyakit darah tinggi dan stroke akan mengancam kehidupan Anda. Bayangkan jika hidup Anda terus-menerus dibayangi oleh wajah orang yang telah menyakiti hati Anda? Maka Anda telah mematikan energi positif dan berbagai potensi yang ada di dalam diri Anda.

Ikhlaskan dirimu....

Tiada ulasan:

Catat Ulasan